Mataram NTB - Ada kisah inspiratif dari anggota Korem 162/WB yaitu Sersan Mayor Sucipto Munandar mendirikan Yayasan Tahfidz Darul Musthofa ditempat tinggalnya yang berada di Dusun Lempenge Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah,
Yayasan Tahfidz Darul Musthofa mengelola rumah tahfidz mendidik anak anak untuk menjadi penghapal Al’quran dan Majelis Taklim untuk masyarakat sekitar.
Pada saat kesempatan wawancara dengan awak media Serma Sucipto Munandar selaku penggagas dan pendiri Yayasan Tahfidz Darul Musthofa mengatakan ”Yayasan yang saya pimpin saat ini baru mengelola Lembaga Formal yaitu Sekolah Menengah Pertama Tahfidzul Qur'an (SMP TQ) Darul Musthofa yang baru dibukanya pada Tahun Ajaran ini yakni Tahun Ajaran 2023/2024 dengan jumlah Murid/Santri baru 4 orang, dan Lembaga Non Formal seperti Rumah Tahfidz Darul Musthofa dan Majelis Taklim Tarbiyatul Ummah” tuturnya.
Saat ini Santri Rumah Tahfidz berjumlah 80 Santri dengan tenaga pendidik/Ustadz 4 orang dan proses belajar dilaksanakan mulai Pukul 16.00 s.d 20.30 Wita, sedangkan untuk Majelis Taklim dilaksanakan setiap hari Minggu dari pukul 09.00 sampai pukul 11.00 Wita sebagai Penceramah TGH. L. Ma'ruf Karhi,
Yayasan yang saya pimpin ini telah disahkan pada Kementerian Hukum dan Ham RI dengan diterbitkan SK Menkumham Nomor AHU 0015978.AH.01.04. Tahun 2022 Tanggal 2 Agustus 2022, dan terdaftar diKesbangpodagri Kabupaten Lombok Tengah, Jelas sucipto
“Saya mendirikan yayasan ini terinspirasi dengan kegiatan saya dilapangan sebagai anggota Tim Intel Korem 162/WB, disaat saya melaksanakan komunikasi dengan tokoh tokoh agam, tokoh masyarakat dan kondisi lingkungan tempat saya tinggal yang mana sebulnya belum ada rumah tahfiz, dan Alhamdullilah sekarang rumah Tahfiz Qur’an Darul Musthofa ini satu satunya yang ada di Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah” Jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Ustadz Edi fauzi selain pengajar diyayasan Tahfidz Darul Musthofa juga sebagai kepala lingkungan dusun pidada menceritakan awalnya masyarakat bingung karna yang mendirikan ini adalah seorang tentara, dan mereka bertanya kepada saya apa benar seorang anggota TNI mau mendirikan pondok pesantren padahal bukan bidangnya.
Dengan berjalannya proses belajar mengajar Alhamdullilah kepercayaan masyarakat dari kampung kiami dan kampung tetangga mulai bercerita bahwa didusun Lempe ada rumah Tahfiz baru yang didirikan oleh anggota TNI, belum empat bulan sudah banyak yang menghafal Juzz tiga puluh, satu juzz ada yang dapat dua juzz dan tiga juzz, dari situlah kepercayaan masyarakat mulai semakin besar bahwa yayasan ini bukan hanya sekedar yayasan yang hanya ingin mencari nama, cerita Ustz Edi.
Baca juga:
Pengertian Blog, Struktur Umum dan Jenisnya
|
Awalnya dari sepuluh orang santri/santriwati setiap hari bertambah, Alhamdullilah sekarang sudah menjadi delapan puluh orang, imbuhnya. (Adb)